Menyusul pidato Presiden Fed New York William Dudley, terdapat update
insight terbaru sepanjang pekan ini dari 3 Presiden Fed regional
lainnya termasuk anggota FOMC
Presiden Fed Chicago Charles Evans yang tergolong sangat dovish karena
beliau mengekspektasikan The
Fed akan terus membeli aset pada laju $85 milyar per bulan
sepanjang tahun ini.
The Fed juga belum merilis acuan jumlah stimulus total untuk
mengakhiri QE, namun memberikan petunjuk bahwa target QE untuk
meningkatkan pasar tenaga kerja AS. Dari target ini, Evans menyatakan
bahwa beliau ingin melihat pertumbuhan tenaga kerja (Non Farm Payrolls)
diatas 200,000 untuk 6 bulan berturut-turut, disertai dengan penurunan
unemployment rate dan pertumbuhan GDP diatas trend.
Komentar dovish lainnya dari anggota FOMC adalah Presiden Fed Boston
Eric Rosengren yang menyatakan bahwa pembelian Treasury dan sekuritas
berbasis hipotek dalam program QE3 seharusnya berlanjut di 2013 meskipun
tidak tertutup kemungkinan adanya penyesuaian jumlah stimulus bertambah
atau dikurangi, tergantung situasi ekonomi kedepannya. Rosengren juga
melihat sedikit bukti bahwa kebijakan moneter saat ini menimbulkan efek
signifikan pada stabilitas keuangan.
Presiden Fed Minneapolis, Narayana Kocherlakota yang semula hawkish
kini berubah menjadi lebih dovish setelah menyatakan bahwa outlook
pengangguran maupun inflasi menunjukkan kebutuhan adanya stimulus lebih
lanjut. Sementara itu Presiden Fed Cleveland Sandra Pianalto yang akan
menjadi anggota voter FOMC pada 2014 lebih hawkish dibanding yang
lainnya dengan menggarish bawahi kenaikan NFP sebesar 200,000
mengindikasikan perbaikan substansial pasar tenaga kerja sebagai dasar
dari pelambatan QE. Pianalto juga melihat gelembung balance sheet The
Fed cukup berbahaya terhadap tekanan inflasi dan berimbas pada
pengambilan resiko secara berlebihan oleh market.
Jumat, 29 Maret 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar